Gawai Dayak
merupakan satu-satunya peristiwa budaya Dayak yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam gawai, selain acara inti yakni nyangahathn (pembacaan mantra), juga ditampilkan berbagai bentuk budaya tradisional seperti berbagai upacara adat, permainan tradisional, dan berbagai bentuk kerajinan yang juga bernuansa tradisional. Penyajian berbagai unsur tradisional, sela ma Gawai Dayak, menjadikannya sebagai event yang eksotis di tengah masyarakat perkotaan yang modern.
Tari-tarian menyambut Gubernur Kalbar |
Gawai Dayak bukanlah peristiwa budaya yang murni tradisional, baik dilihat dari tempat pelaksanaan maupun isinya. Gawai Dayak merupakan perkembangan lebih lanjut dari acara pergelaran kesenian Dayak. Perkembangan tersebut kuat dipengaruhi oleh semangat upacara syukuran kepada Jubata yang dilaksanakan masyarakat Dayak Kalimantan Barat setiap tahun setelah masa panen. Upacara adat syukuran setelah panen ini dilaksanakan oleh masyarakat Dayak dengan nama berbeda-beda. Orang Dayak Hulu menyebutnya dengan Gawai, di Kabupaten Sambas dan Bengkayang disebut Maka‘ Dio, sedangkan orang Dayak Kayaan, di Kampung Mendalam, Kabupaten Putus Sibau menyebutnya dengan Dange.
Masyarakat dayak |
Kue Tumpi |
Lemang |
Acaranya pun hanya terbatas pada nyangahathn (pelantunan doa/mantra) dan saling kunjung dengan suguhan utamanya seperti: salikat/poe‘ (lemang/pulut dalam bambu), tumpi‘ (cucur), bontokng (nasi yang dibungkus dengan sejenis daun hutan seukuran kue), jenis makanan tradisional yang terbuat dari bahan hasil panen tahunan dan bahan makanan tambahan lainnya.
Pameran Assesoris dayak |
Pekan Gawai Dayak Kalimantan Barat adalah suatu hajatan besar-besaran selama 7 hari (1 minggu) yang diadakan untuk meningkatkan gairah pariwisata sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya suku asli Kalimantan Barat yaitu suku Dayak.
Acara ini diadakan setiap tahunnya di halaman Rumah Betang (Rumah Adat Suku Dayak) yang sekaligus menampilkan berbagai macam seni budaya serta aneka macam hasil kerajinan khas suku dayak yang tidak kalah Eksotisnya, seperti :
Lomba pemilihan Bujang dan Dara Suku Dayak
Lomba menyumpit
Melukis perisai (Tameng)
Memahat patung tradisional
Tari-tarian adat Suku Dayak
Menganyam manik-manik
Menumbuk dan menampik
Membuat kue tradisional
Menganyam bakul dengan bahan-bahan seperti rotan, kulit kayu dan daun bengkoang.